Tuesday, 28 March 2017

Bagaimana Etika Bisnis Sukses Nabi Muhammad SAW

Etika Bisnis
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa yunani ethikos yang mempunyai arti pertama, sebagai analisis konsep konsep terhadap apa yang harus, pasti, tugas, aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung jawab dan lain-lainya. Kedua, aplikasi ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, aktualisasi kehidupan yang aik secara moral.

Secara umum etika adalah seperangkat prinsip moral ( ilmu yang berisi patokan patokan mengenai apa apa yang benar tau salah,yang baik atau yang buruk, yag bermanfaat atau tidak bermanfaat.
Kata bisnis dalam al quran yang digunakan kebanyakan adalah al-tijarah. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu al tijarah yang artinya perdagangan, perniagaan. Dalam hal ini bertujuan mencari keuntungan material sekaligus immaterial, bahkan lebih baik meliputi dan mengutamakan hal yang bersifat immaterial dan kualitas.
Secara umum bisnis adalah sebuah akifitas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah melalui proses penyerahan jasa perdagangan atau pengolahan barang produksi.
Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris business dari kata dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Selanjutnya, bisnis islami adalah serangkaian ktifitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibtasi jumlah kepemilikan hartanya, termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan hartaya karea aturan halal dan haram.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa etika bisnis islami adalah seperangkat prinsip moral yang digunakan dalam suatu kegiatan bisnis.

Etika bisnis memegang peranan penting dalam membentuk pola dan sistem transaksi bisnis yang dijalankan oleh seseorang. Dalam etika bisnis nabi muhammad, sisi yang cukup menonjol adalah pada nilai spiritual, humanisme, kejujuran keseimbangan dan semangatnya untuk memuaskan mitra bisnisnya. Nabi muhammad sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis.

Etika bisnis Nabi Muhammad SAW diantaranya :

1.    Jujur dalam menjelaskan produk
Kejujuran merupakan syarat paling dasar dalam kegiatan bisnis. Dalam hal ini beliau bersabda “ tidak dibenarkan seorang muslim yang menjual satu jualan yang mempunyai aib kecuali ia menjelaskan aibnya”(H.R. Al-Quzwani). Nabi muhammad sendiri selalu bersifat jujur dalam berbisnis. Beliau melarang para pedagang meletakkan barang busuk disebelah bawah dan barang baru di sebelah atas.
2.    Suka sama suka
يأيها الذين أمنوا الاتأكلو اموالكم بينكم بالباطل إلاان تكن تجارة عن تراض منكم. . .
“hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” (Q.S. An-Nisa:29)
3.    Tidak menipu ukuran, takaran dan timbangan
Dalam perdagangan timbangan yang benar dan tepat harus benar benar diutamakan.
4.    Tidak boleh menghina bisnis orang lain agar orang lain beralih kepadanya
Nabi muhammad saw bersabda “ janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain.”(H.R. Mutafaqun alaih)
5.    Bersih dari unsur riba
Firman allah:
يأيها الذين امنوا التقوالله وذروامابقى من ال بوا إن كنتم مؤمنين (البقرة:278)
“hai orang orang yang beriman tinggalkanlah sisa-sisa riba jika kamu beriman” (Q.S. Al-Baqarah)
Oleh karena itu allah dan rasulnya mengumumkan perang terhadap riba.
6.    tidak menimbun barang ( ihtikar )
ialah menumpuk dan menyimpan barang dalam masa tertentu dengan tujuan agar harganya suatu saat menjadi naik dan keuntugan besar pun diperoleh. Rasululaah melarang tegas kegiatan seperti ini
7.    tidak melakukan monopoli
Salah satu keburukan system ekonomi kapitalis adalah melegitymasi monopoli dan oligopoly. Misalnya adanya eksploitasai atau penguasaan individu tertentu atas hak milik sosial seperti air, udara, tanah serta kandungan isisinya seperti barang tambang dan mineral. Individu tersebut mengeruk keuntungan secara pribadi tanpa member kesempatan pada orang lain, ini dilarang di islam.
8.    mengutamakan kepuasan pelanggan.
pelaku bisnis menurut islam tidak hanya mengejar keuntungan sebanyak-banyaknaya sebagaimana diajarkan bapak ekonomi kapitalis, adam smhith, tetapi juga berorientasi pada sifat ta’ ngawun sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis sehingga pelanggan puas terhadap hal tersebut
9.    membayar upah pekerja sebelum keringat para pekerja kering
Nabi Muhammad SAW bersabda : “berikanlah pada kariyawan sebelum kering keringatnya. “ hadist ini mengindifikasikan bahwa pembayaraan upah tidak boleh ditunda-tunda dan pembayaraan upah harus sesuai dengan kerja yang dilakukan.
10.    teguh menjaga amanah.
11.    toleran dalam berbisnis.
12.    menepati janji.
13.    murah hati.
14.    tidak melupakaan akhirat
Bisnis tidak boleh menganggu kegiatan ibadah kepada Allah.
15.    bersikap dalam bisnis
16.    menjual produk yang halal
Dilararang menjual komidity bisnis seperti babi, anjing, minuman keraas. Ekstasi dan sebagainaya.
17.    tidak boleh melakukaan bisnis dalam eksisnya bahahya yang dapat merugikan dan merusak  kehidupan individu dan sosial, misalnya, dilarang melakukan bisnis senjata saat terjadi kekacoan politik,tidak boleh menjual barang yang halal kepada produssen minuman keras semua bentuk bisnis tersebut dilarang islam karna dapat merusak esensi sosial yang justru harus dijaga dan diperhatikan secara cernat.
18.    tidak boleh berpura-pura menawar harga dengan harga tinggi  agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut.
19.    Tidak melakukan sumpah palsu.
Nabi Muhammad SAW melarang para pelaku bisnis yang melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi bisnis. Nabi Muhammad SAW bersabda : dengan melakukan sumpah palsu barang-barang memang terjual tetapi hasilnya tidak berkah “ (H.R. Bukhori )
Peraktek sumpah palsu dalam kegiatan bisnis saat ini sering dilakuakan karna dapat menyakinkan pembeli dan pada giliranya meninggatkan daya beli atau pemasaraan. Namun harus disadari bahawa meskipun keuntungan melimpah, tetapi hasilnya tidak berkah.
Etika bisnis dalam islam yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW merupakaan hal yang paling penting dalam perjalan sebuah aktifitas bisnis profisional. Dalam hal ini etika bisnis mempunyai beberapa tujuan umum untuk  membangun kode etik islami yang mengatur, mengembangkan dan menancapkan metode berbisnis dalam kerangka ajaran islam.
Sedangkan dalam refrensi lain  disebutkan tujuan khusus dari etika bisnis adalah yanag pertama dipusatkan pada upaya mencari cara  untuk menyelaraskan kepentingan strategis suatu  bisnis atau perusahaan   dengan tuntutan moralitas, sedangkan yang kedua adalah untuk melakukan mberikan perubahaan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu kefahaman dengan cara  pandang baru,yakni bahwa bisnis secara keseluruan dalam upaya mempertahaankan hidup. Mencari  rasa aman, memenuhi kebutuhan sosial dengan harga diri serta mengupayaka pemenuhan aktualisai diri,  yang pada kesemuanya secara intren  terdapat nilai-nilai etika.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar