Tuesday, 28 March 2017

3 Cara Ampuh Mengatasi Rasa Malas

Kadang ada saatnya kita malas mengerjakan sesuatu. Rasanya suntuk dan bosan dengan aktifitas yang rutin di kerjakan atau padat nya jadwal kerjaan juga sering kali membuat badan dan fikiran lelah, yang tentu saja membawa bad mood. Wajar, kalau sesekali mengalami hal tersebut. Asal jangan tiap hari. Namun demikian, jangan sampai kebosanan dan rasa malas beraktifitas menghambat segalanya. Apalagi sampai menghancurkan mimpi dan cita cita diri sendiri dan orang tersayang. 

Bagaimanapun juga, bekerja harus tetap berjalan, mimpi harus tetap dikejar, cita-cita harus tetap diwujudkan Jika yang lelah adalah badan, maka beristirahatlah yang cukup, makan makanan yang bergizi dan minum multivitamin atau madu untuk mengembalikan stamina. Teman-teman juga bisa mengambil izin atau cuti bekerja selama 1-2 hari untuk memulihkan kesegaran badan.

Namun demikian bagaimana halnya jika tiba-tiba fikiran dan mental kita yang lelah, sehingga kita merasa suntuk, bosan dan malas kuliah? Bagaimana halnya jika rasa suntuk, bosan dan malas itu membelenggu diri? Berikut ini 3 Cara Ampuh yang dapat teman-teman lakukan untuk keluar dari belenggu rasa malas tersebut.


1. Menatap dan Merenungkan kembali mimpi dan cita cita diri sendiri dan orang tersayang .


Inilah hal sederhana pertama yang dapat teman-teman lakukan untuk memutus belenggu rasa malas, suntuk dan bosan.Cobalah untuk mengambil waktu yang sepi senyap, sendiri tanpa gangguan dan kebisisngan. Kemudian renungkan kembali mimpi teman-teman. Apapun itu.

Renungkanlah kembali.
Apakah teman-teman, ingin segera bekerja di perusahaan bonafid dan multinasional, agar dapat mengumrohkan ibu dan ayah?
Apakah teman-teman memiliki mimpi ingin segera sukses dan menikahi gadis impian yang selama ini bayangan senyumnya menari-nari di pelupuk mata?
Atau… Teman-teman memiliki mimpi lain. Cobalah untuk merenungkan kembali mimpi-mimpi itu, kemudian bayangkan dan rasakan sisi positif dan negatifnya.

Contohnya begini.
Misalnya teman-teman bermimpi untuk dapat segera lulus dengan IPK Cum Laude dan segera masuk perusahaan bonafid. Kemudian menabung untuk dapat mengumrohkan ibu dan ayah. Mari bayangkan dan rasakan sisi positifnya. Bayangkan, betapa bangga dan bahagiannya ibu dan ayah jika saat wisuda, mereka mendapat kehormatan untuk duduk di deretan depan karena prestasi dan IPK kita yang cum laude. 

Bayangkan ketika nama kita dipanggil, ibu dan ayah mendengar panggilan itu dengan senyum kebanggaan dan kebahagiaan. Bayangkan senyum mereka, bayangkan dan rasakan dengan jelas kebahagiaan mereka.

Teman-teman ingin ibu dan ayah bangga dan bahagia dengan prestasi dan keberhasilan kita kuliah? Pasti ingin! Intinya, renungkan dan bayangkan senyata mungkin keberhasilan dan kegagalan yang akan teman-teman rasakan ketika mimpi itu gagal diwujudkan.


2. Pergi Bersilaturrahmi Menemui Orang yang Inspiratif


Bersilaturrahmi, kata para kiyai, ustadz dan penceramah, bisa memanjangkan umur dan menambah rezeki. Itu betul, dan saya alami sendiri saat dulu kuliah. Tapi sebenarnya, lebih dari sekedar itu. Silaturrahmi juga bisa memberikan inspirasi dan energi tambahan untuk menggelorakan semangat kuliah teman-teman yang terpuruk. Dengan catatan, teman-teman tidak salah memilih orang tempat bersilaturrahmi.

Pilihlah orang yang sukses dalam hal kuliah atau pekerjaan. Ia juga telah cukup mengalami pahit manisnya hidup. Selain itu, pilihlah orang yang secara moral baik dan diterima masyarakat atau komunitasnya. Orangnya, bisa dosen, bisa pedagang, bisa kiyai, bisa pejabat, bisa seorang blogger, bisa penulis, bisa tetua kampung atau bahkan petani berprestasi di desa.

Jika sudah ketemu, bagaimana?
Jika sudah ketemu dengan orangnya, teman-teman bisa bertanya kisah hidupnya. Bertanya misalkan tentang kisah hidupnya yang paling berharga. Atau saat dia menghadapi kehidupan yang paling sulit dan bagaiman caranya mengatasi itu. Dan sebagainya. Intinya, tanya dan dengarkan kisahnya terlebih dahulu. Biasanya ini akan membantu.

Jika belum, baru teman-teman bisa curhat tentang kesulitan dan rasa malas yang sedang teman-teman alami. Mudah-mudahan dengan pengalaman dan kebajikan hidup yang telah ia jalani, ia akan memberikan saran-saran yang tepat untuk mengalahkan kemalasan tersebut.


3. Bersedekah


Bersedekah? Apa hubungannya? Ya, bersedekah. Bersedekah dapat membantu mengurai belenggu malas yang membelenggu teman-teman.
Hubungannya begini.
Bersedekah, apapun itu, bisa uang, makanan, buah-buahan, pakaian hangat, selimut, atau perlengkapan sekolah, adalah pemberian sesuatu yang bermanfaat. Bukan karena kita terpaksa, juga bukan karena kita sudah tidak mau memakainya lagi. Tetapi usahakan bersedekah dengan niat untuk memberikan manfaat.

Bersedekahlah kepada mereka yang membutuhkan. Misalnya bersedekah perlengkapan dan seragam sekolah kepada anak yatim. Bersedekah membayarkan SPP bagi santri penghafal Al-Qur’an, dan sebagainya. Secara psikologis, bersedekah itu akan meringankan jiwa. Menghilangkan penyakit pelit dan rasa sayang yang berlebihan terhadap harta atau sesuatu yang kita miliki.

Selain itu, bersedekah akan membuat penerima menjadi bahagia. Dan percayalah kebahagiaan itu akan menular kepada kita. Kebahagiaan memberi sesungguhnya lebih besar dari pada menerima, jika kita ikhlas melakukannya.

Dan, rasa bahagia yang mekar dalam jiwa akan mengikis rasa malas dengan perlahan. Bahkan mungkin tanpa teman-teman sadari. Sebab, jika teman-teman bahagia, teman-teman akan menikmati aktifitas dan kehidupan teman-teman. Termasuk bekerja.

Mungkin sebagian teman-teman tidak mempercayai hal yang ke tiga ini. Tapi lakukanlah. Lakukanlah sedekah dengan ikhlas dan rutin. insyaAllah, kemalasan, rasa lelah, suntuk dan bosan ini perlahan akan hilang. Buktikan saja.
Jadi selamat menikmati  aktifitas kerja teman-teman. Jangan sampai mimpi teman-teman hilang dan orang tua atau orang yang kita sayangi  kecewa hanya karena rasa malas dan bosan.

Jangan lupa dibagikan ya! Terima kasih

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar